Monday 27 October 2025 - 20:48
Pengusiran Muhammad Hannon dari Milan

Hawzah/ Ketua Asosiasi Warga Palestina di Italia dilarang memasuki kota ini selama satu tahun. Keputusan ini bukan hanya menargetkan kebebasan berekspresi, tetapi juga kewajiban untuk mengungkap genosida dan pembersihan etnis yang sedang terjadi di Gaza.

Berita Hawzah - Pada tanggal 25 Oktober 2025, di Bandara Linate, otoritas Italia menyerahkan keputusan pengusiran kepada Muhammad Hannon, Ketua Asosiasi Warga Palestina di Italia, dan melarangnya memasuki kota Milan selama satu tahun. Keputusan ini dikeluarkan oleh Kepala Kepolisian Milan disertai dengan tuntutan hukum atas tuduhan “menghasut kekerasan” yang dikaitkan dengan pernyataannya dalam aksi solidaritas untuk rakyat Palestina pada 18 Oktober.

Hannon tiba di Milan untuk menghadiri sebuah acara publik dalam rangka mendukung perjuangan rakyat Palestina, namun segera setelah mendarat, ia ditahan dan kemudian dipindahkan ke kota Genoa, tempat tinggalnya.

Peristiwa ini menimbulkan beragam reaksi. Beberapa pejabat pemerintah, termasuk Menteri Matteo Salvini, menyambut baik langkah tersebut dan menyebutnya sebagai tindakan “yang diperlukan”. Sebaliknya, sejumlah aktivis dan pengamat politik menilai langkah ini sebagai contoh nyata dari meningkatnya kriminalisasi terhadap protes dan suara-suara yang menunjukkan solidaritas dengan Palestina, sebuah tren yang berkembang di tengah pelanggaran luas terhadap hak asasi manusia di Gaza.

Muhammad Hannon menyebut tindakan ini sebagai “serangan bermotif politik” dan menuduh pihak berwenang Italia bersekongkol dengan rezim Zionis serta kejahatan yang tengah dilakukan terhadap bangsa Palestina. Ia juga mengecam peran Italia dalam mendukung secara militer rezim Israel, dengan mengatakan: “Senjata-senjata buatan Italia berperan dalam pembantaian massal terhadap rakyat Gaza.”

Peristiwa ini tidak hanya menyinggung isu kebebasan berekspresi, tetapi juga menyangkut hak, bahkan kewajiban, untuk mengungkap kejahatan perang dan genosida. Menurut para pengamat, keputusan pengusiran terhadap Hannon bukan hanya ditujukan untuk membungkam pendapat, tetapi merupakan upaya untuk menekan suara yang berani mengungkap pembunuhan massal yang dilakukan oleh rezim Tel Aviv terhadap rakyat Gaza.

Dalam situasi seperti ini, pengusiran salah satu tokoh sejarah solidaritas dengan Palestina di Italia merupakan pertanda yang mengkhawatirkan: bahwa orang yang mengungkapkan kebenaran dianggap sebagai pelaku kejahatan, sedangkan mereka yang melakukan kejahatan disebut sebagai “pembela peradaban Barat”.

Selama bertahun-tahun, Muhammad Hannon dikenal sebagai salah satu tokoh paling aktif dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina di Italia. Ia telah berperan dalam penyelenggaraan demonstrasi, kampanye kesadaran publik, dan berbagai kegiatan budaya untuk mendukung perlawanan rakyat Palestina, serta dikenal karena sikap tegasnya dalam mengecam kebijakan apartheid rezim Israel.

Kejadian di Milan ini terjadi di tengah meningkatnya penindasan terhadap aksi-aksi solidaritas dengan Palestina di Eropa, di mana ungkapan simpati terhadap rakyat Palestina dengan mudah diberi label “hasutan kebencian”, sementara genosida yang sedang berlangsung di Gaza dibiarkan berlangsung dalam diam lembaga-lembaga resmi.

Tags

Your Comment

You are replying to: .
captcha